KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT , Robbil alamin, puji dan syukur
bagi-Nya yang telah melengkapi dan mencukupkan nikmatNya dan solawat semoga
tetap berlimpah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah di utus Allah
SWT sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia .
Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaIkan makalah ini dengan tema “Keindahan pada manusia” untuk
memenuhi tugas ILMU BUDAYA DASAR yang masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
Berterima kasih kepada Dosen Mata kuliah ILMU BUDAYA DASAR. Mengingat kemampuan
penulis yang sangat terbatas maka penulis menyadari dalam penyusunan makalah
ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang dan bermanfaat buat kita semua.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANT ……………………………………………………………………………1
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………………2
Pengertian Keindahan ……………………………………………………………..3
Pengertian nilai –
nilai Ekrisik dan Interistik ……………………………………...4
Pengertian Penderitaan
dan Siksaan ………………………………………………5
Pengertian Renungan ……………………………………………………………...6
Pengertian Phobia ………………………………………………………………….9
Pendapat
tentang penderitaan dan Kesimpulan ………………………………………………11
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………………………..12
·
Pengertian
Keindahan
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu
yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok.
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf
abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Thomas
Aquinos
(1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila
mana dilihat (Id qout visum placet).
Menurut The Liang Gie dalam
bukunya “Garis Besar Estetik”
(Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari
bahasa Latin “Bellum” , akar katanya
adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan
kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “Bellum”.
Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak
dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari
keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh keindahan ketika merasakan angin
yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana
keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita
mengingatnya.
Keindahan
yang seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung
gagasan tentang kebaikan. dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak
yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai
sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal
pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria”, untuk keindahan berdasarkan pengelihatan. jadi
pengertian yang seluas-luasnya meliputi: Keindahan Seni, Keindahan Alam,
Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.
Pengalaman
"keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang
seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik
dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering
dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau
"keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
·
Pengertian
nilai – nilai Ekstrisik dan Interistik
Ekstrisik
Pengertian ekstrinsik adalah sifat
baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni
nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Contohnya : puisi,
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik
Interistik
Pengertian intrinsik adalah sifat
baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri.
Contohnya
: pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi
itu disebut nilai intrinsik .
Nilai keindahan instrinsik adalah
nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai
bentuk ini kadang juga disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun
nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya
disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur dan dinamai
nilai instrinsik. Cara menyusun bentuk tadi melahirkan sebuah cerita. Kumpulan
peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja disusun berdasarkan
urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya juga berbeda.
Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan
menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses
penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan
keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia
menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan,
petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin
mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya.
Karena kelak apabila teknologi maju
memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia
ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di
kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan
saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari
berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
·
Penderitaan dan Siksaan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan
lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia
dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan
manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara
medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis,
penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
Penyebab
munculnya penderitaan
Penderitaan yang muncul dikarenakan perbuatan buruk manusia disebabkan
hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama
manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak
harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya.
Contohnya dalam masyarakat dimana dalam bermasyarakat terdapat perbedaan
pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan di antara satu dengan lainnya.
Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan
dengan alam juga dapat membawa penderitaan.
Contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi
dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam
menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada
setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah
penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam
harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat
juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan,
kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya
disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara
lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Penderitaan
yang muncul karena suatu penyakit/siksaan.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan /
azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha
manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Contohnya Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah
oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak
dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia
memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar
doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
·
Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu,
atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah
: teori pengungkapan. Teori metafisik dan teori psikologik.
Teori Pengungkapan
Dari teori ini bahwa “Art is an
expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia ). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf ltalia Benedeto Croce (1886-1952) dengan
karyanya yang telah diterjemahkan kedalarn bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau
antara lain menyatakan bahwa “art is
expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
Expression adalah sarna dengan intuition. Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan seni dalarn dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalarn garnbaran
angan-angan.
Tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan
dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalarninya dan
setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis,
warna, suardan bentuk yang diungkapkan dalarn kata-kata memindahkan perasaan
itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sarna.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang
tertua, yakni berasal dati Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas
estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni
Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). lni sesuai dengan
metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai realita Ilahi.
Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan)
dad realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang
abadi, asli dan indah sempuma ciptaan Tuhan.
Dalarn zaman moderen suatu teori seni lainnya yang juga bercorak
metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut
beliau seni adalah suatu bentuk dari pemaharnan terhadap realita. Dan realita
yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara. Tapi ada pengetahuarr
yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan
kepada ide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu
menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada
maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf
manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta
umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Misalnya
berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya
seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar
dari keinginan-keinginan itu.
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori perrnainan yang
dikembangkan oleh Freedrick Schiller
(1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Menurut Schiller, asal mula seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri
seseorang.
Bagi Spencer, permainan itu
berperanan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan
kemudian menciut karena disia-siakan. Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan
dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang
memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses
psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari
perasaannya. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan
cepat lambat serta akhimya berhenti adalah simbol atau tanda dari kehidupan
manusia dengan pelbagai perasaannya yang ada pasang atau surut serta
tergesa-gesa atau santainya dan ada akhimya.
·
Pengertian Phobia
Kata Fobia berasal
dari bahasa yunani Phobos, yang artinya "Takut". Takut dan cemas
berkaitan erat. Takut adalah perasaan cemas sebagai respon terhadap suatu ancaman.
Gangguan Fobia adalah rasa takut yang terus menerus (persisten) terhadap suatu
objek atau situasi, dan rasa takut ini tidak sebanding dengan ancaman. Akan
tetapi rasa takut berlebihan terhadap situasi yang seharusnya bukan merupakan
ancaman dialami oleh orang yang mengalami gangguan fobia.
Penderita fobia tidak kehilangan kesadaran dengan realitas
sebenarnya, dan biasanya mereka tahu bahwa ketakutan mereka itu berlebihan dan
tidak pada tempatnya.
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan sesuatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu orperasi atau sakit yang serius.
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan sesuatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu orperasi atau sakit yang serius.
Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa
cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema
psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum
phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya
bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab- sebabnya
supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki
kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus
menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya
fiksasi. Fiksasi
adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan
oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan
takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu
keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma
bom,
terjebak lift
dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya
mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian
harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran
pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi
dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur
kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi
seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus
menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut
dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin
meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola”
respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu
sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak
produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.
Fobia sosial dan fobia spesifik
Fobia sosial
dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan
akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai
rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong
orang untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak disebebabkan karena masalah
fisik atau mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan kepribadian).
Fobia spesifik
ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan
ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian
sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Pada
fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang mula-mula
menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu
salah-pindah dan simbolisasi. Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut
barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut,
orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha
menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar orang
dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional dan
banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat daripada
mengungkapkan ganguannya.
Ada beberapa tipe fobia :
Claustrophobia
ketakutan terhadap tempat tertutup
Fobiabinatang
FobiaSosial
FobiaDarah
FobiaDarah
Fobia serangga
Fobia naik pesawat/mobil
Fobia naik pesawat/mobil
Agorafobia -
ketakutan berada ditempat tempat yang terbuka dan ramai.
- Pendapat tentang penderitaan
Pendapat
saya jika seseorang mengalami suatu penderitaan sebaiknya kita lakukan
pendekatan kepada orang itu lalu memberikan bantuan kepada orang itu, setelah
itu berikan siraman Rohani untuk menghilangkan suatu penderitaan itu.
Jika tidak
kita lakukan seperti yang di atas akan membuat orang itu lebih menderita dan
bisa mengganggu pisikisnya.
·
Kesimpulan
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya. Keindahan dalam arti luas, menurut
The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan.
Pengertian ekstrinsik adalah sifat
baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni
nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Pengertian intrinsik adalah sifat
baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu,
atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Kata Fobia berasal
dari bahasa yunani Phobos, yang artinya "Takut". Takut dan cemas
berkaitan erat. Takut adalah perasaan cemas sebagai respon terhadap suatu
ancaman. Gangguan Fobia adalah rasa takut yang terus menerus (persisten)
terhadap suatu objek atau situasi, dan rasa takut ini tidak sebanding dengan
ancaman.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar