Senin, 17 November 2014

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
PERMASALAHAN :
Di Indonesia angka perkembangan dan pertumbuhan penduduk dan masyarakatnya setiap tahun meningkat, pemasalahan ini di karenakan angka kelahiran sangat lah tinggi, dan juga tidak terkendalinya struktur piramida penduduk,, lalu rasio ketergantungan semakinlah menambah seiiring majunya di zaman seperti sekarang ini.
Di zaman dulu manusia hidup di 2 zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Penduduk Indonesia ada yang masih memakai kebudayaan asli dari sukunya dan ada juga yang memakai sekarang ini kebudayaan moderen yaitu ( kebudayaan Barat ). Sewaktunya berjalan Indonesia mempunyai penduduk dan masyarakat yang berbeda agama dan pengaruh dari HINDU, BUDHA, ISLAM di Indonesia.
Masalahnya yaitu
Jelaskan Perkembangan dan pertumbuhan penduduk meningkat terus setiap tahunnya !
Jelaskan struktur piramida dan rasio ketergantungan semakin menambah !
Jelaskan Pengaruh dari kebudayaan barat dan HINDU, BUDHA, ISLAM !

ANALISIS
·       Perkembangan dan Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Secara umum ada tiga faktor utama  yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.      Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fertilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikut pengukurannya :
a.       Pengukuran fertlitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.
·      Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
·      Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
·      Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
·      Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.      Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.
·         Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2.      Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi.
3.      Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya.


·       Piramida penduduk dan Ketergantungan
Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif).
  • piramida penduduk muda:
apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun. piramida ini akan berbentuk segita.
  • piramida penduduk stasioner:
Apabila suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). piramida ini akan berbentuk kotak.
  • piramida penduduk tua:
Apabila suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. piramida ini akan berbentuk segitiga berbalik (lawan dari piramida penduduk muda).

·       Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. 
Rasio ketergantungan di bagi menurut usia, tua dan muda:
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang penting.

ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia pada masing-masing periode, sehingga kehidupan manusia mudah dipahami.

·           Zaman Batu – Zaman Logam
Ciri – ciri zaman batu
1.      Mulai menetap dan membuat rumah,
2.      Membentuk kelompok masyarakat desa,
3.      Bertani,
4.      Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalamcetakan dan mendinginkannya.
Oleh karena itu lah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.

  • AKULTURASI BUDAYA HINDU-BUDHA-ISLAM
Masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode sebagai berikut :
1.      Periode Awal (Abad V-XI M)
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara dan Mataram Kuno.
2.       Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu-Budha melemah sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnya sinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran).
3.      Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Budha semakin surut karena perkembangan politik ekonomi di India.
AKULTURASI
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Hal ini disebabkan karena:
a)      Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
b)      Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

·  KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi.Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Kebudayaan Barat dikatakan kontradiktif, karena beberapa hal yaitu:
a)      Adanya usaha pengeliminiran antar unsur kebudayaan.
Kondisi ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain. Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur kebudayaan lain.
Kebudayaan Barat pada zaman sekarang dapat kita ketahui sangatlah menonjol dari segi Ilmu Pengetahuan Teknologi  Kebudayaan (IPTEK). Munculnya kebudayaan barat ini mempunyai sifat negative dan positifnya.
Sifat Negatifnya
Kita tau di Negara INDONESIA sudah masuk kebudayaan barat dalam segi penampilan (pakain) dan juga gaya hidup orang barat. Sayangnya di Negara INDONESIA ini penampilan dan gaya hidup orang barat banyak yang di tentang oleh ahli Agama Islam yang moyoritas penduduk INDONESIA beragama Islam, di karenakan banyak penampilan dan gaya hidup kebudayaan barat yang melenceng dari Agama Islam.
Sifat Positifnya
Di INDONESIA keuntungan kebudayaan Barat sangatlah banyak kita bisa ambil dari segi IPTEKnya karena INDONESIA sudah mau mencapai Negara yang mempunyai teknologi canggih dan zaman yang moderen. 

SOLUSI
Untuk mencegah kenaikannya angka penduduk kita harus membatasi yang namanya angka kelahiran, di karenakan di zaman sekarng banyak sekali orang yang melahirkan anak yang di luar nikah dan keseburan seorang wanita. Oleh karena itu sekarang inih sudah ada yang namanya KB ( keluarga Berencana ) yang di peruntukan setiap keluarga minimal mempunyai anak 2. Setelah itu kita harus menyusun struktur penduduk dan memeriksa perbandingan suatu Rasio penduduk.
Kebudayaan dari zaman batu, zaman logam, masuknya agama hindu, budha, islam dan zaman masuknya budaya barat yang moderen sampai sekarang ini jangan lah kita ambil yang bersifat negatifnya ambillah sifat positifnya karena kita tau hidup itu ada proses untuk menjadi suatu Negara yang zamannya maju dan moderen.
Sumber :
http://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html
http://riefqie-yupss.blogspot.com/2009/08/akulturasi-budaya-hindu-budha-islam-di.html
http://empiris-homepage.blogspot.com/2008/02/kebudayaan-barat-sebuah-tinjauan-kritis.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar