RANGKAIAN SQUENSIAL
Outputnya
tidak bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input-input sebelumnya.
Karena itu dikatakan mempunyai karakteristik memori.
Piranti
sekuensial : Flip-flop, register dan counter.
Berdasarkan
waktu sinyal, dapat dibedakan menjadi :
·
Rangkaian sekuensial sinkron
Operasinya
disinkronkan dengan pulsa waktu yang dihasilkan oleh pembangkit pulsa yang
merupakan masukan bagi rangkaian. Sehingga keluaran akan berubah hanya setiap
adanya masukan pulsa waktu, meskipun
inputnya tidak berubah.
·
Rangkaian sekuensial asinkron :
Operasinya
hanya bergantung pada input, dan dapat dipengaruhi setiap waktu.
COUNTER
(PENCACAH)
Merupakan
rangkaian logika pengurut yang membutuhkan karakteristik memori dan sangat
ditentukan oleh pewaktu. Disusun dari sejumlah flip-flop.
Karakteristik utamanya :
1.
Jumlah
hitungan maksimum (modulus pencacah)
2.
Menghitung
ke atas (up counter) atau ke bawah (down counter).
3.
Operasi
sinkron (serempak, pencacah paralel) atau asinkron (seri, pencacah gelombang).
Contoh
: Pencacah gelombang 4 bit (modulo-16), menghitung ke atas.
Diagram logika :
Keluaran biner
A B C D
1 J
Q 1 J
Q 1 J
Q 1 J
Q
Masukan
FF1 FF2 FF3 FF4
detak
o>CK o>CK o>CK o>CK
1 K 1 K 1 K 1 K
RANGKAIAN KOMBINASIONAL
Pada dasarnya rangkaian logika (digitak) yang dibentuk dari
beberapa gabungan komponen wlwktronik yang terdiri dari bermacam-macam Gate dan
rangkaian-rangkaian lainnya, sehingga membentuk elektronika yang bersifatnya
kompleks dan cukup rumit. Untuk mengatsi hal tersebut maka di pergunakan
beberapa metofe penyederahanaan rangkain logika.
Dalam penyederhanaan rangkain logika, dapat menggunakan
beberapa cara diantaranya :
1.
Metode Karnaugh Map
2.
Metode Maksterm/Minterm
3.
Metode aljabar Boelean
Aljabar Boolean
Aljabar Boolean merupakan aljabar rangkain logika. Tanda
( + ) menyatakan penambahan OR, cara yang digunakan oleh suatu gerbang OR dalam
menggabungkan input-inputnya untuk menghasilkan outputnya.
Identitas dasar Aljabar
Boolean :
1.
X + 0 =X 9. (X’)’ =X
2.
X + 1 = X 10. X + Y = Y + X
3.
X + 1 = 1 11. X .Y = Y . X
4.
X x 0 = 0 12. X+(Y+Z)=(X+Y)+Z
5.
X + X = X
6.
X + X = X
7.
X = X’ = 1
8.
X x X’ = 0
Peta Karnaugh
Selain penyederhanaan persamaan logika dengan aljabar
Boole, dapat pula penyederhanaan dilakukan dengan metode peta karnaugh/ K-Map.
Di
bawah ini cara penyusunan K-Map untuk 2, 3, dan 4 variabel:
K-Map 2 variabel :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K-Map 3 Variabel : K-Map 4 Variabel :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penting untuk di perhatikan adalah urutan variable-variabel
dan komplemennya. Dalam penyusunan K-Map, pentebalan nilai variable diambil
dari suatu truth table yang ingin dibuat/dirancang. Kemudian perhatikan
variable-variabel yang bernilai 1 atau yang bernilai 0, lalu reduksi table
dengan Pair, Quad, atau Octet. Dari hasil reduksi tersebut, susun persamaan
logika dengan menggunakan metode Sum Of Product, SOP yaitu bila meredusi
variable bernila1 atau dengan menggunakan Product Of Sum, POS yaitu bila
mereduksi variable bernilai 0.