Sabtu, 20 Juni 2015

KEGELISAHAN DAN HARAPAN



Materi I
·         Apa yang kalian pahami Tentang arti kegelisahan ?
Kegelisahan berasal  dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya),tidak sabar lagi (menanti),cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan perasahan, khawati, cemas  atau akut dan jijik. Rasa gelisah ini esuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.
Kegelisahan selalu menunjukan kepada suasana negatif atau ketidak sempurnaan, tetapi mempunyai harapan. Dikatakan negatif atau ketidak sempurnaan karena menyentuh nilai –nilai emanusiaan yang menimbulkan kerugian. Kegelisahan menunjukan kepadas uasana positif dano ptimis karena masih daharapan bebas dari kegelisahan, yang mendorong manusia mencari kesempurnaan dan mendorong manusia supaya kreatif.
Alasan mendasa rmengapa manusia gelisah alah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidak pastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Persaan seseorang yang sedangg elisah, ialah hatinya tidak tenteram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dans ebagainya.
Perasaancemas menurut Sigmun Freud ada tiga macam, yaitu:
1.Kecemasan obyektif, kegelisahan ni mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belumpulang, orang tua yang sedang sakit keras, dansebagainya.
2.Kecemasanneurotik (saraf). Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa akut yang irasional semacam obia, rasa gugup, dan sebagainya.
3.Kecemasan moral. Hal ini muncul dari emosi diri endiri seperti perasaan iri, dengki, dendam, hasud, marah, rendahdiri, dan sebagainya.





·         Jelaskan apa sebab-sebab seseorang dapat merasakan kegelisahan
Pada umumnya orang merasa gelisah disaaat-saat tertentu dimana dia merasa tidak nyaman atau dalam kondisi tidak tenang karena mereka takut kehilangan hak-haknya. Hal tersebut adalah akibat darisuatu ancaman, baik dari luar maupun dalam lingkungannya.
Faktor kegelisan dari dalam diri seseorang antara lain:
        1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh  kerelaannya.
       2. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan  jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak negatifnya.
       3. Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.
        4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam was-was.
       5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan   diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.
       6.  Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan lemah.

7.   Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

·         Bagaimana seorang tersebut dapat mengatasi kegelisahan, berkaitan dengan manusia dalam ehidupannya !
Ada beberapa cara untuk menghilangkan kegelisahan yang terjadi pada diri kita. Hal ini perlu dilakukan agar ketika kita merasa gelisah, kita dapat menangani kegelisahan tersebut. Caranya antara lain:
1.      Bersikaplah tenang ketika kita mulai merasa gelisah.
Ini dapat dilakukan dengan cara menarik nafas dan membuang nafas secara dalam dan berkala sampai kondisi kita merasa tenang.
2.      Berserah diri kepada Tuhan.
Kita harus mempercayai adanya Tuhan dan takdir. Kita harus menyerahkan segalanya kepada-Nya dan meminta doa untuk yang terbaik.

II.
·         Apa yang kalian pahami tentang“ Harapan “ !
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
·         Kenapa manusia harus mempunyai harapand an do’a !
Karena mulai dari harapanlah manusia bisa mencapai tujuan hidupnya, jika manusia tidak mempunyai harapan bagaimana kita akan mencapai tujuan. Dan juga manusia dalam harapan itu tidak akan putus dari yang namanya do’a, karena ebuah do’a adalah langkah utama dan dasar dari sebuah harapan manusia untuk mencapai tujuannya.
·         Bagaimana seseorang dapat meningkatkan suatu harapan dan do’a !
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.








III.
·         Berikan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari kalian dari no 1 dan 2
Kasus no 1 :
Bayi yang sering menangis dan rewel, pasti sangat meresahkan orang tuanya, apalagi jika itu buah hati pertama orang tuanya. Pengalaman pertama punya bayi pasti sangat merepotkan, terutama bagi mereka yang memelihara bayi tanpa supervising dari orang tuanya, dalam arti kakek-nenek si bayi. Tapi, jangan takut, bukan kesalahan anda jika sang bayi menangis terus, dan juga bukan kesalahan si mungil buah hati anda. Menangis, bahkan sampai sangat serius frekuensinya, umum terjadi pada bayi. Bayi yang tumbuh sehat serta cukup gizi sekalipun, akan tetap menangis. Justru menangis adalah tanda bahwa bayi anda sehat, asal dalam batas-batas tertentu.
Kecemasan yang timbul akibat penyesuaian diri dengan lingkungan mempunyai anak baru .  Kecemasan ini timbul karena orang itu takut bahwa anaknya terjadi apa-apa (sakit). Karena tidak mempunyai pengalaman sebelumnya.

Kasus no 2 :
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin sidang kabinet paripurna perdana dari Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/10/14). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Kabinet Kerja untuk lima tahun mendatang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), Minggu (26/10), dan masyarakat menginginkan ada perubahan lebih maju.
Sakron (44), ayah dua anak yang mengaku sudah menjadi supir bajaj sejak 1987 hingga sekarang, mengungkapkan bahwa pemerintah yang baru harus bekerja untuk kepentingan rakyat.

"Semoga pemerintahan yang baru ini bekerja benar-benar untuk kepentingan rakyat," kata Sakron kepada Antara News, Senin, (27/10). "Karena kok rasanya belum ada presiden yang mikirin rakyat."
Sakron juga berkata, "Semoga benar ada perubahan, karena jika tidak ada perubahan sama saja bohong. Dan Presiden Jokowi harus buktikan janjinya."
Sementara supir angkot yang mengaku bernama Jodi (53) mengatakan, "Semoga bisa mudah cari uang."
"Sekarang kita supir angkot, kayak tukang becak. Dulu dalam sehari, buat makan saja lebih dan bisa sedikit-sedikit nabung. Sekarang pas-pasan," katanya lagi.
Martha Destri (21), salah seorang mahasiswi di perguruan tinggi di Depok berharap masyarakat lebih sejahtera dan pendidikan lebih merata.
"Harapannya kesejahteraan masyarakat merata, tetapi mungkin sulit dan butuh bertahun-tahun. Tetapi semoga berkurang rakyat kecil di Indonesia," kata Martha.
"Selain itu, penddidikan murah. Dan pengen Indonesia bisa dikenal di mata dunia karena pendidikan dan kebudayaannya," katanya lagi.
Sementara Culeti (32), seorang ibu rumah tangga berharap agar kebutuhan pokok dan pendidikan murah.
Saat para menteri pembantu pemerintahan Jokowi-JK diumumkan tak sedikit yang berkicau di twitter mengemukakan harapannya.
Seperti kata @MohammadAzwan14, "New Hope, New Future, and New President."
Selain itu, @aditya_s4hl berkicau, "Good luck for cabinet Jokowi-jk #salam3jari #KabinetKerja.
@sugih_31 berkicau, "Sukses untuk Menteri Perindustrian pak M Saleh Husin, semoga perindustrian indonesia makin maju pak ! #indonesia #KabinetKerja."
Sementara akun twitter Ayah dari Kevin Aprilio, @addiems memberikan ucapan selamat bekerja kepada para menteri baru @ferrymbaldan, @andrinof_a_ch, @aniesbaswedan, dan @Ryamizard_R.